Skip to main content

Misteri Tertembaknya Neanderthal

6592_med

Salah satu tengkorak "berlubang tembak" -lubang kecil disebelah kiri tengkorak- yang tersimpan di British Museum.

Sesuatu yang sangat menarik tersimpan di Museum Paleontologi Moskow, Rusia. Jika kawan-kawan menganggap sesuatu yang menarik tersebut merupakan peninggalan purbakala berupa arca, menhir, dolmen, atau sejenisnya itu salah, sebab yang saya maksudkan disini hanyalah sebuah tengkorak Neanderthal. Lalu, apa yang menarik dari sebuah tengkorak Neanderthal? Mungkin bagi kebanyakan orang dan pengunjung Meseum menggapnya hanya sesuatu yang biasa saja. Namun percayalah kawan, tengkorak tersebut sebenarnya menyimpan sebuah misteri prasejarah yang membingungkan.

Sebenarnya tengkorak ini merupakan tengkorak Neanderthal biasa, tidak ada yang aneh dari bentuknya. Namun apabila kita cermati lebih teliti, ia memiliki keganjilan. Jika kita perhatikan pada gambar, tengkorak ini memiliki lubang kecil yang terletak tepat dibelakang telinga. Lubang dengan diameter kecil yang menurut para ahli tidak mungkin terbentuk akibat hantaman proyektil semacam anak panah maupun mata tombak. Proyektil yang dikenal dapat meninggalkan lubang bulat mulus semacam ini tanpa menimbulkan retakan pada tengkorak hanyalah sebuah peluru dari senapan / senjata api yang ditembakkan dengan kecepatan tinggi. Yang lebih menarik lagi, menurut penelitian yang dilakukan oleh beberapa ahli forensik terhadap kerangka menunjukkan bahwa kemungkinan besar lubang terbentuk pada saat si Neanderthal masih hidup.

Lubang serupa juga terdapat di sebuah tengkorak sejenis Neanderthal yang ditemukan pada 17 Juni 1921 di wilayah Rhodesia, Zambia oleh seorang buruh tambang bernama Tom Zwiglaar di sebuah gua batu gamping. Tengkorak yang kemudian teridentifikasi sebagai jenis Homo Heidelbergensis itu kini tersimpan di British Museum, London dan diperkirakan berasal dari 40.000 – 38.000 tahun yang lalu. Homo Heildelbergensis diketahui sebagai nenek moyang Neanderthal yang menetap di Eropa.

Sebenarnya benda macam apakah yang menembus kepala makhluk-makhluk ini? Apakah benar-benar peluru yang ditembakkan dari sebuah benda semacam senjata api?

Tidak banyak teori ataupun hipotesa yang diajukan oleh beberapa paleontolog sebagai upaya untuk sedikit membuka tabir misteri. Pernyataan ahli forensik mengatakan bahwa lubang seperti ini hanya dapat terbentuk dari sebuah peluru yang dilesahkan dengan kecepatan tinggi merupakan satu-satunya jawaban yang ditawarkan kepada kita. Pernyataan tersebut tentunya juga turut merubah paradigma kita akan kehidupan prasejarah. Apakah manusia purba sudah dapat menciptakan peralatan sejenis senapan dan telah mampu memproduksi bubuk mesiu? Jikalau tidak, lalu siapa yang “bermain” senapan seperti ini di kala puluhan ribu tahun silam?

Namun bagi orang-orang yang skeptis, tidak ada senjata api pada masa prasejarah dan tidak mungkin pula manusia-manusia purba dapat menciptakannya. Bagi mereka, lubang pada tengkorak terbentuk tak lain karena suatu penyakit, barangkali abses atau sejenisnya yang timbul akibat infeksi bakteri.

Popular posts from this blog

Misteri Manusia Kerdil

Mungkin dari kita semua pernah membaca kisah mengenai makhluk yang satu ini di beberapa majalah ataupun surat kabar, kerana keanehannya ramai yang sudah mengulasnya. Orang pendek ialah nama yang diberikan kepada sebentuk yang unik (manusia?) yang sudah dilihat ramai orang selama ratusan tahun yang kerap muncul di sekitar Taman Nasional Kerinci Seblat, Sumatera. Walaupun tak sedikit orang yang pernah melihatnya, kewujudan orang pendek hingga sekarang masih merupakan teka-teki. Tidak ada seorangpun yang tahu, sebenarnya makhluk jenis apakah yang sering disebut sebagai orang pendek itu. Tidak pernah ada laporan yang memberitakan bahawa seseorang itu pernah menangkap atau menemukan jasad makhluk ini, namun hal itu berbanding sebaliknya dengan banyaknya laporan dari beberapa orang yang mengatakan pernah melihat makhluk tersebut. Sekadar informasi, Orang pendek ini termasuk didalam salah satu kajian Cryptozoolgy, begitulah yang dapat saya per...

Lele Raksasa Pemakan Manusia

Seekor ikan sejenis lele diduga telah bermutasi secara genetik menjadi berukuran sangat besar dan mengerikan. Ikan ini kini menjadi obyek penelitian para ilmuwan di Nepal dan India. Mereka khawatir ikan itu sudah membunuh beberapa orang setelah ‘merasakan’ mayat manusia. Lele raksasa ini, biasanya disebut goonch, diduga tumbuh besar setelah mendapat makanan mayat-mayat manusia yang dibuang di sungai Great Kali, sungai di perbatasan Nepal-India, tempat ikan itu ditangkap. Ikan yang telah bermutasi itu kini sedang dalam penyelidikan ahli biologi Jeremy Wade. Wade meneliti ikan lele raksasa itu untuk acara televisi dan akan ditayangkan stasiun televisi Five dalam waktu dekat. “Penduduk lokal mengatakan kepada saya suatu teori bahwa monster ini telah tumbuh luar biasa besar karena makan sisa pembakaran mayat. Mungkin mereka merasakan nikmatnya daging manusia setelah memakan sisa-sisa mayat itu” ungkap Wade. “Kemungkinan ada beberapa lele yang tumbuh lebih besar daripada yang lain dan ...

Penemuan artefak misterius di Mars

Adakah kehidupan di Planet Mars ? Mungkin ini adalah pertanyaan yang paling sering ditanyakan oleh para ilmuwan. Mars sendiri telah menjadi objek spekulasi bagi banyak orang. Pertama kali Mars diobservasi adalah pada abad ke-17. Dan baru 2 abad kemudian, para astronomer mengetahui adanya kemiripan antara Mars dan Bumi. Contoh, panjang 1 hari di Mars hampir sama dengan di Bumi, yang artinya Mars mengalami musim-musim seperti yang ada di bumi. Perkiraan ini memunculkan teori adanya sebuah bentuk kehidupan di Mars. Tahun 1854, William Whewell, seorang fellow di Trinity College, Cambridge mengeluarkan teori bahwa di Mars terdapat laut, daratan dan bahkan bentuk kehidupan. Teori tentang kehidupan di Mars akhirnya benar-benar populer pada akhir abad ke-19 ketika sebuah observasi teleskopik atas permukaan Mars menemukan adanya kanal-kanal misterius. Pada tahun 1906, Seorang yang bernama Percival Lowell menerbitkan sebuah buku berjudul Mars , yang diikuti sequelnya Mars and its canals . Dalam ...