Skip to main content

Goa Tengkorak

BUKIT dengan tebing tegak berwarna putih, khas daerah karst, dihiasi pohon-pohon tinggi menjulang, sebagian ditutup kabut tipis berwarna putih. Mendung tebal menggantung di langit Desa Kesungai, Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Pasir, Kalimantan Timur, sekitar 145 kilometer sebelah barat daya Kota Balikpapan.

http://hamsin.files.wordpress.com/2008/06/goa_tengkorak1.png

Ketika menanyakan lokasi Goa Tengkorak kepada seorang ibu yang kebetulan melintas di jalan desa itu, dia tidak langsung menjawab. Matanya malah menatap penuh rasa aneh. “Wah, mana berani saya pergi ke sana,” jawabnya sambil menunjukkan lokasi goa itu berada.

Ternyata, bukan hanya petunjuk lokasi goa didapat, tetapi juga tambahan rasa takut. Mendengar kata tengkorak di dalam goa, yang terbayang adalah misteri menakutkan. Tetapi, mana ada hantu di siang hari….

Goa Tengkorak terletak di tengah sebuah tebing kapur tegak berwarna putih. Ketinggian tebing itu sekitar 50 meter, dan ceruk itu berada pada ketinggian sekitar 30 meter.

Goa itu sebenarnya hanya sebuah ceruk di tebing, ruangan dengan tinggi sekitar 1,5 meter, lebar 2 meter, panjang 3 meter. Tapi, di ujung ceruk itu masih ada sebuah lorong sempit yang entah seberapa panjang ke dalam tebing. Goa di gunung karst bisa jadi di luar tampak kecil, namun sebenarnya sebuah lubang ke perut Bumi yang besar dan panjang.

GOA ini berisi puluhan tengkorak dan tulang belulang manusia. Saat ini ada35 tengkorak dan 170 tulang belulang serta sejumlah serpihan tulang. Menurut Derom, warga Desa Kesungai, saat ini ada satu tengkorak yang disimpan di Museum Negeri Kalimantan Timur (Kaltim) di Tenggarong.

http://kisahdoktermuda.files.wordpress.com/2009/02/10-gua.jpg

Menurut warga, tulang belulang manusia yang disusun rapi itu adalah mayat nenek moyang mereka.

Perjalanan menuju ke tempat wisata ini sudah sangat mudah karena berada di sebuah desa yang terletak di pinggir jalan trans Kalimantan Balikpapan-Banjarmasin. Tepatnya berada di sebelah kanan jalan dari arah Balikpapan ke Banjarmasin.

Sebuah papan petunjuk kecil dipasang di pinggir jalan. Jarak dari jalan utama hingga goa sekitar empat kilometer dengan jalan tanah, namun bisa dilewati kendaraan roda empat hingga Desa Kesungai.

Perjalanan ke goa yang berada di pinggiran desa itu menyeberangi dua sungai dan jalan setapak sekitar satu kilometer. Ada dua jembatan gantung dari kayu yang bisa dilewati motor sehingga memudahkan perjalanan ke goa.

Tidak perlu susah-susah lagi untuk naik ke atas tebing karena sudah dibangun tangga dan menara menuju ke ceruk berisi tengkorak itu. Namun, obyek wisata ini nasibnya sangat merana. Masih sedikit pengunjung yang datang.

Tangga dan menara yang dibangun memang memudahkan pengunjung hingga ke mulut goa, tapi terasa mengganggu keaslian dan suasana misterius yang ada. Meskipun demikian, berada sendirian di tempat itu, dengan hanya bunyi serangga dan gemerisik dedaunan dari tumbuh-tumbuhan yang menjulur di tebing, tetap saja membuat bulu di tengkuk berdiri. Apalagi jejeran tengkorak yang disusun rapi itu terlihat seperti sedang menyeringai.

Kondisi tengkorak di goa itu sebagian masih utuh dan sebagian pecah. Demikian juga tulang belulangnya. Sebagai obyek wisata alam dan sejarah di Kaltim, tidak banyak literatur apalagi kajian ilmiah untuk meneliti keberadaan tengkorak-tengkorak di goa itu.

Informasi yang ditulis oleh penjaga goa bernama Rahmit di sebuah kertas dengan tinta biru di mulut goa menyebutkan, tengkorak berasal dari mayat warga di sekitar goa itu. Dahulu, warga belum mengenal agama dan mayat-mayat tidak dikuburkan.

Mayat itu hanya diletakkan dalam sebuah lubang kayu yang sengaja dibuat. Baru satu tahun berikutnya, setelah mayat tinggal tengkorak dan tulang belulang, dibongkar dan diletakkan di ceruk atau goa- goa di dinding batu. Sebelum memindah tengkorak, diadakan upacara dan pesta khusus.

Hanya inilah informasi yang ada mengenai misteri Goa Tengkorak.

SELAIN Goa Tengkorak, Desa Kesungai masih memiliki satu goa lagi yang sebenarnya lebih misterius namun indah. Goa itu bernama Goa Lojang, terletak sekitar satu kilometer dari Goa Tengkorak, juga berada di tengah sebuah tebing tegak bukit kapur setinggi kurang lebih 75 meter.

Goa ini sangat besar dengan lubang-lubang bercabang dengan stalagtit dan stalagmit yang indah. Menurut Derom (40), penjaga goa, kedalaman goa ini belum diketahui. Namun, dia pernah menyusuri goa hingga satu hari dan belum sampai ke ujungnya.

Selain di tebing, mulut goa juga berada di atas puncak bukit hingga goa ini bisa disebut gabungan antara goa vertikal dan goa horizontal. Untuk menaiki mulut goa di tebing, disediakan tangga dan menara.

Di lingkungan goa yang gelap dan lembab, hidup burung walet, meski tidak banyak. Sekali lagi, informasi yang minim mengenai keberadaan goa ini membuat kecewa karena tidak tercantum dalam buklet atau leaflet wisata di Kaltim.

Akibatnya, tidak mungkin untuk melakukan penelusuran ke dalam goa, karena kegelapan abadi langsung menyergab begitu melangkah sekitar 50 meter ke dalam goa. Lubang kecil dari atas bukit, yang terletak sekitar 25 meter dari mulut gua, tidak banyak membantu penerangan.

Tanpa peralatan caving, keindahan hanya bisa dinikmati di sekitar mulut goa, sambil melihat hamparan desa dan pepohonan di bawahnya. Di mulut gua terdapat tiang-tiang batu yang menyambung dasar dan atap goa. Lalu ada stalagtit dan stalagmit dengan bentuk-bentuk yang indah.

Hanya itu yang bisa dinikmati akibat minimnya informasi. Namun, misteri yang memesona dan kekecewaan bisa mengundang petualang untuk datang kembali, suatu saat. Siapa berani?

Popular posts from this blog

Ritual Makan Bayi di China

Salah seorang pengusaha di china dan juga pemilik pabrik di negara tersebut mengaku  punya ritual yang telah turun temurun untuk menjaga vitalitasnya dan awet mudanya, yaitu dengan mengkonsumsi "Healthy Soup", sebagai pengkonsumsi tetap ‘ "Healthy Soup" . Sebagai hasilnya, pria berusia 65 tahun menjelaskan khasiat "Healthy Soup" ini mempertahankan kemampuannya untuk dapat berhubungan seks beberapa kali dalam semalam. Penulis diajak oleh pengusaha tersebut di atas ke salah satu restoran yang menyediakan "Healthy Soup" dan diperkenalkan kepada juru masak restoran tersebut. Kata sandi untuk "Healthy Soup" adalah BAIKUT. Juru masak restoran menyatakan jenis makanan tersebut tidak mudah di dapat karena mereka tidak tersedia ‘ready stock’. Ditambahkan pula bahwa makanan tersebut harus disajikan secara fresh, bukan frozen. Tetapi kalau berminat, mereka menyediakan ari-ari bayi (plasenta) yang dipercaya da

Freemason di Indonesia

“Kebangkitan Nasional” berdengung disekitar pendengaran kita. Menurut buku pelajaran dari SD hingga SMA, pada tanggal 20 Mei 1908 telah terjadi suatu pergerakan menuju awal gerakan nasional dalam mengatasi penjajahan di bumi Indonesia yang dipromotori oleh mahasiswa-mahaiswa STOVIA yang biasa disebut dengan “Budi Utomo”. Dr. Sutomo pun di daulat menjadi salah satu “pengisi” awal dari pergerakan Budi Utomo. Dari SD sampai SMA bahkan mungkin perguruan tinggi kita sudah di doktrin tentang kedahsyatan hari yang disebut kebangkitan nasional ini yang selalu menjadi titik awal kaum terpelajar di Indonesia. Kita bahkan tidak mengetahui atau bahkan tak acuh tentang bagaimana sejatinya pergerakan Budi Utomo ini. Budi Utomo merupakan pergerakan yang menurut fakta sejarah sejatinya masih bersifat sangat kedaerahan, belum mencakup tingkat nasional dan bahkan masih berada di dalam taraf kelokalan. Gerakan ini ternyata menyimpan sebuah tabir misteri yang berkaitan dengan sebuah organisasi rahasia Yah

Lele Raksasa Pemakan Manusia

Seekor ikan sejenis lele diduga telah bermutasi secara genetik menjadi berukuran sangat besar dan mengerikan. Ikan ini kini menjadi obyek penelitian para ilmuwan di Nepal dan India. Mereka khawatir ikan itu sudah membunuh beberapa orang setelah ‘merasakan’ mayat manusia. Lele raksasa ini, biasanya disebut goonch, diduga tumbuh besar setelah mendapat makanan mayat-mayat manusia yang dibuang di sungai Great Kali, sungai di perbatasan Nepal-India, tempat ikan itu ditangkap. Ikan yang telah bermutasi itu kini sedang dalam penyelidikan ahli biologi Jeremy Wade. Wade meneliti ikan lele raksasa itu untuk acara televisi dan akan ditayangkan stasiun televisi Five dalam waktu dekat. “Penduduk lokal mengatakan kepada saya suatu teori bahwa monster ini telah tumbuh luar biasa besar karena makan sisa pembakaran mayat. Mungkin mereka merasakan nikmatnya daging manusia setelah memakan sisa-sisa mayat itu” ungkap Wade. “Kemungkinan ada beberapa lele yang tumbuh lebih besar daripada yang lain dan