Skip to main content

Misteri Gravitasi.

Sejak ilmuwan Isaac Newton memperkenalkan teori kelembaman nisbinya, orang semakin menyadari pentingnya gaya tarik atau gravitasi. Namun sampai sekarang belum ada ilmuwan yang mengetahui proses terbentuknya gravitasi. Fenomena alam tsb, selama ini selalu diimbuhkan secara manual dalam perhitungan matematika oleh para ahli ilmu pengetahuan. Padahal seharusnya gaya gravitasi merupakan faktor matematika yang muncul dengan sendirinya. Memang terdengar absurd, kita sudah berabad-abad membicarakan gaya gravitasi, sambil tidak pernah mengetahui bagaimana proses kemunculannya.

http://cache.eb.com/eb/image?id=66792&rendTypeId=4

Para ahli matematika, fisika dan astrofisika memang menyadari keterbatasan mereka untuk menerangkan fenomena alam semesta. Teori relativitas Einstein atau mekanika quantum, dua puncak tertinggi ilmu fisika dan astrofisika teoritis juga belum mampu menerangkan fenomena gravitasi tsb. Memang untuk menerangkan rumus model alam semesta diperlukan penelitian terus menerus yang tidak mudah. Selain berkaitan dengan rumus matematika tinggi, juga menyangkut sejumlah materi yang baru ada dalam teori.

Untuk mencoba menerangkan munculnya gaya gravitasi, para ahli ilmu pengetahuan mengembangkan teori string dan teori simetri-super. Dua teori baru itu amat rumit dan sulit difahami. Sebagai gambaran, untuk menerangkan fenomena alam dengan terori mekanika quantum saja, dibutuhkan perhitungan matematika amat rumit. Selama ini dalam ilmu fisika konvensional, termasuk di dalamnya mekanika quantum, kita hanya mengenal 4 dimensi di alam semesta, yakni tiga dimensi ruang dan waktu. Sementara dalam teori string atau teori simetri-super, para ahli menyebutkan adanya enam sampai tujuh dimensi tambahan. Kedengarannya sangat abstrak, karena kita menghitung sesuatu besaran matematika atau fisika dalam 10 atau 11 dimensi.

Selain itu parameter atau unsur yang terlibat dalam rumus matematikanya masih sulit ditemukan di alam. Dasar dari semua perhitungannya adalah penelitian fisika partikel, untuk menerangkan adanya materi yang tidak nampak di alam semesta. Sejauh ini sudah diketahui bahwa inti atom terdiri atas tiga keluarga materi yang ukurannya lebih kecil dari atom. Setiap inti atom mengandung dua Lepton. Sebuah elektron baik berupa Myon atau Tauon, sebuah Neutrino dan pasangan Quark. Dari sana terbentuk Proton atau Neutron di dalam inti atom. Gaya antara materi partikel, menghasilan model gaya tarik menarik antara dua partikel.

Selain itu para ahli matematika selalu menghadapi situasi paradox, jika memasukan besaran gravitasi pada rumus alam semesta berdasarkan teori relativitas umum Einstein. Dalam cakupan partikel elementer, setiap usaha memasukan faktor gravitasi ke dalam mekanika quantum, selalu berhenti pada perhitungan gaya tarik menarik yang seolah tidak terbatas besarnya diantara partikel. Itulah sebabnya para ahli menaruh harapan besar pada teori string, yang dibuat akhir tahun 60-an untuk menggambarkan gaya di dalam inti atom.

http://physics.uoregon.edu/~jimbrau/BrauImNew/Chap02/FG02_26.jpg

Pada dasarnya teori itu mengibaratkan partikel elementer diibaratkan titik-titik penyusun materi. Sebagai pengikat antar ruangnya ada semacam tali amat tipis yang menghubungkan partikel-partikel elementer tsb. Itulah yang disebut String. Ukuran string berdasarkan teori adalah 10 pangkat minus 23 sentimeter, atau sekitar seperseratus milyar kali lebih kecil dari sebuah Proton.

String ini kita bayangkan seperti senar gitar, yang bergetar pada frekuensi tertentu. Setiap getaran senar melambangkan nada tertentu, apakah itu berhubungan dengan elektron, quarks, neutrino atau juga partikel gaya seperti photon dan gluon. Yang menarik perhatian para ahli adalah kenyataan bahwa teori string itu secara langsung menggambarkan sifat-sifat gravitasi. Pakar fisika Sunil Mukhi dari Institut Tata untuk penelitian dasar di Bombay, India mengatakan, teori String menunjukan dengan tepat jenis partikel yang terlibat serta gaya tarik menarik diantara partikel itu.

Dalam beberapa tahun terakhir ini, para ahli fisika secara bertahap terus mengembangkan teori String. Semakin lama persamaan dan rumus-rumus matematika serta fisika yang digunakannya menjadi semakin sulit. Teori String diharapkan menjadi ibu dari seluruh teori menyangkut alam semesta. Bahkan keberadaan 11 dimensi di alam semesta juga hendak diterangkan dengan teori tsb. Kesulitannya, seperti diungkapkan Prof.Hermann Nicolai, direktur institut Max Planck untuk fisika gravitasi di Potsdam, Jerman, adalah merumuskan dengan tepat ibu dari segala teori itu.


Untuk dapat mengembangkan teori String yang amat rumit, diperlukan asumsi lain menyangkut adanya simetri super di alam semesta. Jadi untuk menerangkan terbentuknya gaya gravitasi, juga dibutuhkan pengandaian adanya pasangan unsur yang merupakan bayangan cermin dari unsur-unsur yang sudah diketahui. Misalnya saja untuk elektron harus ada materi bayangan cerminnya yang disebut selektron, untuk myon harus ada smyon, untuk quark harus ada squark dan untuk photon harus ada photino. Alam semesta memang masih penuh misteri, bahkan untuk menerangkan fenomena yang sepertinya sederhana, diperlukan penelitian bertahun-tahun dan pengembangan teori yang rumit.

Popular posts from this blog

Ritual Makan Bayi di China

Salah seorang pengusaha di china dan juga pemilik pabrik di negara tersebut mengaku  punya ritual yang telah turun temurun untuk menjaga vitalitasnya dan awet mudanya, yaitu dengan mengkonsumsi "Healthy Soup", sebagai pengkonsumsi tetap ‘ "Healthy Soup" . Sebagai hasilnya, pria berusia 65 tahun menjelaskan khasiat "Healthy Soup" ini mempertahankan kemampuannya untuk dapat berhubungan seks beberapa kali dalam semalam. Penulis diajak oleh pengusaha tersebut di atas ke salah satu restoran yang menyediakan "Healthy Soup" dan diperkenalkan kepada juru masak restoran tersebut. Kata sandi untuk "Healthy Soup" adalah BAIKUT. Juru masak restoran menyatakan jenis makanan tersebut tidak mudah di dapat karena mereka tidak tersedia ‘ready stock’. Ditambahkan pula bahwa makanan tersebut harus disajikan secara fresh, bukan frozen. Tetapi kalau berminat, mereka menyediakan ari-ari bayi (plasenta) yang dipercaya da

Freemason di Indonesia

“Kebangkitan Nasional” berdengung disekitar pendengaran kita. Menurut buku pelajaran dari SD hingga SMA, pada tanggal 20 Mei 1908 telah terjadi suatu pergerakan menuju awal gerakan nasional dalam mengatasi penjajahan di bumi Indonesia yang dipromotori oleh mahasiswa-mahaiswa STOVIA yang biasa disebut dengan “Budi Utomo”. Dr. Sutomo pun di daulat menjadi salah satu “pengisi” awal dari pergerakan Budi Utomo. Dari SD sampai SMA bahkan mungkin perguruan tinggi kita sudah di doktrin tentang kedahsyatan hari yang disebut kebangkitan nasional ini yang selalu menjadi titik awal kaum terpelajar di Indonesia. Kita bahkan tidak mengetahui atau bahkan tak acuh tentang bagaimana sejatinya pergerakan Budi Utomo ini. Budi Utomo merupakan pergerakan yang menurut fakta sejarah sejatinya masih bersifat sangat kedaerahan, belum mencakup tingkat nasional dan bahkan masih berada di dalam taraf kelokalan. Gerakan ini ternyata menyimpan sebuah tabir misteri yang berkaitan dengan sebuah organisasi rahasia Yah

Lele Raksasa Pemakan Manusia

Seekor ikan sejenis lele diduga telah bermutasi secara genetik menjadi berukuran sangat besar dan mengerikan. Ikan ini kini menjadi obyek penelitian para ilmuwan di Nepal dan India. Mereka khawatir ikan itu sudah membunuh beberapa orang setelah ‘merasakan’ mayat manusia. Lele raksasa ini, biasanya disebut goonch, diduga tumbuh besar setelah mendapat makanan mayat-mayat manusia yang dibuang di sungai Great Kali, sungai di perbatasan Nepal-India, tempat ikan itu ditangkap. Ikan yang telah bermutasi itu kini sedang dalam penyelidikan ahli biologi Jeremy Wade. Wade meneliti ikan lele raksasa itu untuk acara televisi dan akan ditayangkan stasiun televisi Five dalam waktu dekat. “Penduduk lokal mengatakan kepada saya suatu teori bahwa monster ini telah tumbuh luar biasa besar karena makan sisa pembakaran mayat. Mungkin mereka merasakan nikmatnya daging manusia setelah memakan sisa-sisa mayat itu” ungkap Wade. “Kemungkinan ada beberapa lele yang tumbuh lebih besar daripada yang lain dan