Studi sebelumnya menyebutkan datangnya zaman es akan membutuhkan waktu sekitar satu dekade, namun ilmuwan percaya bahwa proses tersebut akan lebih cepat 20 kali.
Profesor ilmu Geologi, William Patterson yang memimpin riset tersebut mengatakan, “akan menjadi sangat mendadak bagi mereka yang hidup saat itu. Hal ini setara dengan mengambil Inggris Raya dan memidahkannya ke Antartika melalui angkasa dalam hitungan bulan.”
Penemuan profesor Patterson menjadi studi perubahan iklim yang paling mengejutkan dan memaksakan sebuah teori yang menyatakan iklim tidak stabil dan dapat berubah dari panas menjadi dingin dengan sangat cepat.
Kesimpulan yang diambilnya didasari oleh studi tentang lumpur yang didepositkan dari danau di bagian barat Irlandia, Lough Monreagh.
Patterson menggunakan pisau bedah robotik untuk mendapatkan lumpur persis setebal 0,5 mm. Setiap lapisan merupakan perwakilan dari sedimentasi, variasi yang muncul dapat digunakan untuk mengukur tingkat perubahan temperatur dalam waktu yang sangat singkat.
Zaman es skala kecil sebelumnya yang bertahan selama 1.300 tahun, kemungkinan disebabkan oleh pengosongan yang tiba-tiba dari danau Agassiz di Kanada. Danau tersebut menumpahkan air dingin segar ke dalam Laut Atlantik utara dan Laut Arktik.
Hal tersebut akan sangat mempengaruhi aliran di teluk yang sangat tergantung pada kadar garam dan temperatur.
Beberapa ilmuwan percaya jika selimut es di Greenland yang meleleh sangat mempengaruhi lautan, menimbulkan efek yang sangat dramatis.