Pada suatu bukit di timur laut Georgia berdiri salah satu monumen yang paling aneh dan misterius. Tetapi ini tidak diciptakan pada era yang sangat kuno. Dikenal sebagai ‘Georgia Guidestones’, batu ini memiliki struktur tinggi sekitar 16 kaki, terdiri dari 20 ton lempengan granit yang dipoles dan ditulis dalam duabelas bahasa termasuk tulisan Hiroglip sesuai era Mesir kuno, bahasa India kuno, Swahili, Arab, Hibrani, China, Sepanyol, Sansekerta, Babilonia, Inggris, Yunani, Rusia dan Yunani.. Dengan petunjuk seolah seperti pewahyuan baru yang ditujukan untuk orang-orang yang kebingungan dengan kata-kata “Selamat mencoba membangun peradaban kembali”. Bangunan itu juga berorientasi untuk melacak arah migrasi dan matahari dari timur-barat sepanjang tahun dan memiliki lubang yang memungkinkan untuk menemukan dan melihat dengan jelas Bintang Utara. Bangunan batu ini dibangun oleh sebuah kelompok orang yang tidak diketahui identitasnya hingga kini dan akan tetap sebuah misteri.
BAGI pendaki gunung, mendaki jajaran Pegunungan Jayawijaya adalah sebuah impian. Betapa tidak, pada salah satu puncak pegunungan itu terdapat titik tertinggi di Indonesia, yakni Carstensz Pyramide dengan ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut (mdpl). Jangan heran jika pendaki gunung papan atas kelas dunia selalu berlomba untuk mendaki salah satu titik yang masuk dalam deretan tujuh puncak benua tersebut. Apalagi dengan keberadaan salju abadi yang selalu menyelimuti puncak itu, membuat hasrat kian menggebu untuk menggapainya. Tetapi, siapa yang menyangka jika puncak bersalju itu dahulunya adalah bagian dari dasar lautan yang sangat dalam! "Pulau Papua mulai terbentuk pada 60 juta tahun yang lalu. Saat itu, pulau ini masih berada di dasar laut yang terbentuk oleh bebatuan sedimen. Pengendapan intensif yang berasal dari benua Australia dalam kurun waktu yang panjang menghasilkan daratan baru yang kini bernama Papua. Saat itu, Papua masih menyatu dengan Austra...