Percayakah anda bahwa suatu hari nanti perjalan dari Bumi ke Mars hanya butuh 3 jam saja. Bahkan terbang menjelajah planet di luar sana yang jaraknya 11 tahun cahaya bisa di tempuh hanya dalam 80 hari. Sound like impossible.. If that's true, it will be faster than light speed !
Sebuah makalah riset pada 2005 mengemukakan bahwa selama manusia dapat meneliti dan menciptakan “generator penembus lorong waktu”, maka akan dapat merealisasikan impian ini.
Lagipula ada kabar yang mengatakan militer Amerika sudah menaruh minat yang besar terhadap alat pendorong terbang yang belum pernah terjadi dalam sejarah astronomi ini.
New Scientist edisi Januari 2006 menyebutkan bahwa dasar teori generator penembus lorong waktu adalah “multi dimensi”. Sebuah teori struktural alam semesta yang penuh perdebatan dan pertama kali dikemukakan oleh 'Burkhard Heim' fisikawan Jerman pada 1950-an. Dia menyebutkan jika generator penembus lorong waktu menghasilkan sebuah medan magnet atau medan gravitasi yang cukup kuat, maka benda yang berada di ruangnya seperti pesawat antariksa akan masuk ke sebuah multi dimensi lain yang sepenuhnya berbeda.
Burkhard Heim meninggal dunia pada tahun 2001, dua ilmuwan Jerman lainnya yakni Professor Hoche dan Professor Hazhe terus mengembangkan penelitian mereka dan mempublikasikan tesisnya untuk membuktikan bahwa generator penembus lorong waktu dapat direalisasikan, bahkan telah dirancang percobaan dan mengadakan uji teori. Pada tahun 2005 lalu, tesis itu mendapat “penghargaan sebagai tesis terbaik” dari Badan Antariksa Nasional AS, sehingga segera menimbulkan perhatian serius dari Pemerintah AS, NASA serta angkatan udara Amerika, mereka pun mulai mengadakan riset terhadap generator lorong penembus waktu ini.
Prof. Hazhe adalah fisikawan dari German Research University, seorang mantan otoritas aeromekanika badan antariksa Eropa. Dia mengatakan, bahwa "generator penembus lorong waktu dapat digunakan untuk mengadakan perjalanan antarplanet antara galaksi yang tidak sama". Menurut konsepnya, generator penembus lorong waktu dapat mempercepat perjalanan manusia ke angkasa secara signifikan. Dari bumi ke planet Mars hanya butuh waktu 3 jam, dan dari bumi ke planet lain yang berjarak 11 tahun cahaya hanya butuh 80 hari.
Bersamaan dengan itu, para ilmuwan dari badan energi Amerika berencana menggunakan sebuah tiruan alat yang bernama “Mesin Z” untuk menghasilkan sebuah medan magnet raksasa, sekaligus dengan alat ini menjalankan generator penembus lorong waktu imajiner. Prof. Hazhe menuturkan, “Ini merupakan langkah pertama, jika semua pekerjaan teknis berjalan dengan normal maka kondisi yang paling ideal adalah kita dapat menciptakan pesawat dalam waktu lima tahun, dan sekaligus melakukan percobaan terkait”.
Menurut keterangan para ilmuwan, dalam multi dimensi kecepatan cahaya akan berlipat ganda dibandingkan kecepatan saat ini, sehingga pesawat angkasa juga akan terbang dengan kecepatan yang sulit dipercaya. Saat penerbangan berakhir, dan mematikan semua medan magnet dari generator penembus lorong waktu, maka pesawat angkasa akan terbang kembali ke tiga dimensi yang kita huni saat ini.
Prof. Hazhe juga memperingatkan, bahwa percobaan generator penembus lorong waktu saat ini masih berada dalam teori yang penuh perdebatan. Teori tersebut merupakan tantangan besar terhadap hukum fisika saat ini, dan hingga saat ini masih banyak ilmuwan yang mempertahankan pendapat yang berbeda atas hal ini
New Scientist edisi Januari 2006 menyebutkan bahwa dasar teori generator penembus lorong waktu adalah “multi dimensi”. Sebuah teori struktural alam semesta yang penuh perdebatan dan pertama kali dikemukakan oleh 'Burkhard Heim' fisikawan Jerman pada 1950-an. Dia menyebutkan jika generator penembus lorong waktu menghasilkan sebuah medan magnet atau medan gravitasi yang cukup kuat, maka benda yang berada di ruangnya seperti pesawat antariksa akan masuk ke sebuah multi dimensi lain yang sepenuhnya berbeda.
Burkhard Heim meninggal dunia pada tahun 2001, dua ilmuwan Jerman lainnya yakni Professor Hoche dan Professor Hazhe terus mengembangkan penelitian mereka dan mempublikasikan tesisnya untuk membuktikan bahwa generator penembus lorong waktu dapat direalisasikan, bahkan telah dirancang percobaan dan mengadakan uji teori. Pada tahun 2005 lalu, tesis itu mendapat “penghargaan sebagai tesis terbaik” dari Badan Antariksa Nasional AS, sehingga segera menimbulkan perhatian serius dari Pemerintah AS, NASA serta angkatan udara Amerika, mereka pun mulai mengadakan riset terhadap generator lorong penembus waktu ini.
Prof. Hazhe adalah fisikawan dari German Research University, seorang mantan otoritas aeromekanika badan antariksa Eropa. Dia mengatakan, bahwa "generator penembus lorong waktu dapat digunakan untuk mengadakan perjalanan antarplanet antara galaksi yang tidak sama". Menurut konsepnya, generator penembus lorong waktu dapat mempercepat perjalanan manusia ke angkasa secara signifikan. Dari bumi ke planet Mars hanya butuh waktu 3 jam, dan dari bumi ke planet lain yang berjarak 11 tahun cahaya hanya butuh 80 hari.
Bersamaan dengan itu, para ilmuwan dari badan energi Amerika berencana menggunakan sebuah tiruan alat yang bernama “Mesin Z” untuk menghasilkan sebuah medan magnet raksasa, sekaligus dengan alat ini menjalankan generator penembus lorong waktu imajiner. Prof. Hazhe menuturkan, “Ini merupakan langkah pertama, jika semua pekerjaan teknis berjalan dengan normal maka kondisi yang paling ideal adalah kita dapat menciptakan pesawat dalam waktu lima tahun, dan sekaligus melakukan percobaan terkait”.
Menurut keterangan para ilmuwan, dalam multi dimensi kecepatan cahaya akan berlipat ganda dibandingkan kecepatan saat ini, sehingga pesawat angkasa juga akan terbang dengan kecepatan yang sulit dipercaya. Saat penerbangan berakhir, dan mematikan semua medan magnet dari generator penembus lorong waktu, maka pesawat angkasa akan terbang kembali ke tiga dimensi yang kita huni saat ini.
Prof. Hazhe juga memperingatkan, bahwa percobaan generator penembus lorong waktu saat ini masih berada dalam teori yang penuh perdebatan. Teori tersebut merupakan tantangan besar terhadap hukum fisika saat ini, dan hingga saat ini masih banyak ilmuwan yang mempertahankan pendapat yang berbeda atas hal ini