Skip to main content

Kakek Dengan 430 Cucu

SEKILAS, tak ada yang istimewa di diri Abu Talal, kakek berusia 82 tahun itu. Dia tetap rutin menunaikan shalat lima waktu seperti muslim lainnya. Namun, tampak sekali bahwa dia memiliki fisik yang prima. Gerakannya masih fleksibel. Dia masih tegap, kuat, dengan senyuman lebar yang ramah.

 
 
Abu Talal bak seorang legenda di kawasan selatan Gaza. Bukan karena fisik primanya di usia yang sudah tak lagi muda. Namun, dia menjadi legenda karena “prestasi” lain, yaitu memiliki 30 anak. Pria ini bahkan mengaku memiliki lebih dari 430 cucu. “Saya seorang anak tunggal, jadi saya ingin punya keluarga besar, lagipula ini sudah menjadi semacam hobi (punya anak banyak),” selorohnya. Anak bungsunya kini berusia dua tahun. Lantas apakah Abu Talal bisa mengingat semua nama anaknya? Yah, karena usianya yang sudah tak lagi muda dan daya ingat yang sudah tak terlalu baik, pria ini butuh bantuan dari beberapa cucunya untuk mengingat nama anaknya yang masih hidup. Total, dia memiliki 17 putri dan 13 putra.

“Tiap kali ada anak yang lahir di keluarga ini, kami menyembelih kambing sebagai perayaan” papar Abu Talal. Bahkan dia mengaku masih ingin punya anak lagi. “Rasanya, saya masih bisa punya 10-15 anak lagi,” ujarnya diiringi derai tawa. Tiap tahun, populasi di Gaza naik sekitar lima persen. Sekitar 1,5 juta orang tinggal berjubel di kawasan sepanjang 40 km dan selebar 6-12 km itu.
Banyak orang yang hidup dalam kemiskinan. Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pengangguran di kawasan itu mencapai 40 persen. Dengan banyak anak dan kondisi di Gaza yang serba susah, apakah Abu Talal tidak khawatir punya banyak anak seperti itu? “Tidak, karena kalau saya kehilangan dua ratus cucu, saya masih punya dua ratus lagi,” paparnya.

Kehilangan anggota keluarga memang bukan hal baru bagi Abu Talal. Setidaknya lima orang anggota keluarganya tewas saat terjadi konflik besar-besaran dengan Israel pada akhir 2008 hingga 2009 silam. PBB memperkirakan konflik itu telah menewaskan sekira 1.400 warga Palestina dan 13 orang Israel. Abu Talal juga kehilangan sepuluh anggota keluarganya saat terjadi bentrokan antara Fatah dan Hamas pada 2007. Hamas mengambil alih kuasa jalur Gaza setelah memaksa rivalnya, Fatah, keluar dari kawasan itu. Hamas memenangkan pemilu parlemen pada 2006. Abu Talal lahir di Gaza pada 1928 saat masih berada dalam era Mandat Palestina Inggris.

“Inggris itu jahat. Israel lebih jahat lagi. Tapi bahaya terbesar bagi anak-anak saya adalah ketidaksepakatan terus-menerus yang terjadi antara Fatah dan Hamas. Orang Palestina malah saling bertempur satu sama lain,” urai Abu Talal. Sampai saat ini, Abu Talal memiliki sebeles orang istri. Beberapa di antaranya sudah meninggal dunia dan beberapa pernikahannya berakhir dengan perceraian. Saat ini, dia tinggal bersama empat istri. Istri termudanya adalah seorang wanita yang usianya terpaut sekitar 50 tahun lebih muda.

Popular posts from this blog

Ritual Makan Bayi di China

Salah seorang pengusaha di china dan juga pemilik pabrik di negara tersebut mengaku  punya ritual yang telah turun temurun untuk menjaga vitalitasnya dan awet mudanya, yaitu dengan mengkonsumsi "Healthy Soup", sebagai pengkonsumsi tetap ‘ "Healthy Soup" . Sebagai hasilnya, pria berusia 65 tahun menjelaskan khasiat "Healthy Soup" ini mempertahankan kemampuannya untuk dapat berhubungan seks beberapa kali dalam semalam. Penulis diajak oleh pengusaha tersebut di atas ke salah satu restoran yang menyediakan "Healthy Soup" dan diperkenalkan kepada juru masak restoran tersebut. Kata sandi untuk "Healthy Soup" adalah BAIKUT. Juru masak restoran menyatakan jenis makanan tersebut tidak mudah di dapat karena mereka tidak tersedia ‘ready stock’. Ditambahkan pula bahwa makanan tersebut harus disajikan secara fresh, bukan frozen. Tetapi kalau berminat, mereka menyediakan ari-ari bayi (plasenta) yang dipercaya da

Freemason di Indonesia

“Kebangkitan Nasional” berdengung disekitar pendengaran kita. Menurut buku pelajaran dari SD hingga SMA, pada tanggal 20 Mei 1908 telah terjadi suatu pergerakan menuju awal gerakan nasional dalam mengatasi penjajahan di bumi Indonesia yang dipromotori oleh mahasiswa-mahaiswa STOVIA yang biasa disebut dengan “Budi Utomo”. Dr. Sutomo pun di daulat menjadi salah satu “pengisi” awal dari pergerakan Budi Utomo. Dari SD sampai SMA bahkan mungkin perguruan tinggi kita sudah di doktrin tentang kedahsyatan hari yang disebut kebangkitan nasional ini yang selalu menjadi titik awal kaum terpelajar di Indonesia. Kita bahkan tidak mengetahui atau bahkan tak acuh tentang bagaimana sejatinya pergerakan Budi Utomo ini. Budi Utomo merupakan pergerakan yang menurut fakta sejarah sejatinya masih bersifat sangat kedaerahan, belum mencakup tingkat nasional dan bahkan masih berada di dalam taraf kelokalan. Gerakan ini ternyata menyimpan sebuah tabir misteri yang berkaitan dengan sebuah organisasi rahasia Yah

Lele Raksasa Pemakan Manusia

Seekor ikan sejenis lele diduga telah bermutasi secara genetik menjadi berukuran sangat besar dan mengerikan. Ikan ini kini menjadi obyek penelitian para ilmuwan di Nepal dan India. Mereka khawatir ikan itu sudah membunuh beberapa orang setelah ‘merasakan’ mayat manusia. Lele raksasa ini, biasanya disebut goonch, diduga tumbuh besar setelah mendapat makanan mayat-mayat manusia yang dibuang di sungai Great Kali, sungai di perbatasan Nepal-India, tempat ikan itu ditangkap. Ikan yang telah bermutasi itu kini sedang dalam penyelidikan ahli biologi Jeremy Wade. Wade meneliti ikan lele raksasa itu untuk acara televisi dan akan ditayangkan stasiun televisi Five dalam waktu dekat. “Penduduk lokal mengatakan kepada saya suatu teori bahwa monster ini telah tumbuh luar biasa besar karena makan sisa pembakaran mayat. Mungkin mereka merasakan nikmatnya daging manusia setelah memakan sisa-sisa mayat itu” ungkap Wade. “Kemungkinan ada beberapa lele yang tumbuh lebih besar daripada yang lain dan